You are what you think. Do the best with your power. belive that God always in your side. Just pray, and God belong bless you. Just be strong and be sure, yes you can ^^
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 09 November 2012

Contoh Resensi



Identitas Buku:
Judul buku      :    Upacara
Pengarang       :    Korrie Layun Rampan
Penerbit           :    PT Dunia Pustaka Jaya
Tebal Buku     :    140 Halaman/ 70 Lembar
Cetakan pertama, 1978
Cetakan kedua, 2000
Cetakan ketiga, 2001
Cetakan keempat, 2002
Cetakan kelima, 2003


            Pengarang buku ini yang bernama Korrie Layun Rampan, mungkin terinspirasi oleh orang-orang zaman dulu yang belum memiliki kepercayaan yang tetap dan dari cerita cerita Roman. Naskah buku ini memegangkan hadiah Sayembara Mengarang Roman yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta Tahun 1976. 
            Kepercayaan akan Dewa-Dewi maupun Roh nenek moyang pasti ada. Dan itu semua tidak lepas dari upacara adat dan sesajian untuk para Roh. Seperti yang dikisahkan dalam novel ini, penduduk disana selalu meminta keselamatan dan Rezeki dari Roh halus yang mereka percayai sebagai Tuhan mereka. Ketika ada yang sakit pun mereka meminta bantuan dari Roh tersebut.
            Dan menariknya, kebanyakan disatu desa hanya memiliki satu lamin, Yaitu sebuah rumah yang panjang dan ditempati berpuluh-puluh hingga berates-ratus kepala keluarga. Hanya berbataskan bilik-bilik untuk setiap keluarga. Dari generasi kegenerasi, dari lahir sampai menikah tetap disitu. Memang terdengar membosankan, tapi kebersamaan selalu terjalin disana.
            Dalam Novel ini, ‘Aku’ yang menjadi pemeran utamanya. Dia adalah seorang anak lelaki yang beranjak remaja dan dewasa. Ketika si Aku sedang sakit, seluruh anggota lamin sibuk untuk mempersiapkan upacara untuk  meminta kesembuhan dari Roh yang mereka anggap Tuhan itu. Pada saat ini tokoh Aku dalam cerita memang tak dapat melalakukan segala sesuatupun, hanya bisa berbaring dan menyaksikan upacara yang diadakan untuknya. Seluruh orang yang ada di lamin terlihat sedih bercampur bahagia, apalagi Ibu dari tokoh ‘Aku’ tersebut. Derai air mata tak dapat ditahan lagi saat melihat anaknya tersadar dari pingsannya.
            Tapi, entah dari sisi yang mana. Kakek memanggil si Aku untuk ikut dengannya, karna rasa rindu yang telah lama disimpannya, akhirnya dia pun ikut bersama kakek pergi ketempat yang jauh dan penuh dengan rintangan. Dia diajak bertualang untuk pergi ke tempat keabadian yang disebut surga. Awalnya dia hanya diajak berjalan-jalan ketempat indah disekitar kampung. Tapi kakek meninggalkannya dan membiarkan lelaki itu bertualang seorang diri. Ternyata petualangannya baru saja dimulai. Dalam perjalanannya, dia menemukan sangat banyak rintangan. Semuanya berjumlah seratus rintangan, berbagai binatang buas sudah mendatanginya. Berbagai makhluk aneh pun banyak dijumpainya. Bahkan dia juga hampir mati dala perjalanan itu. Banyak sekali keanehan yang ditemuinya dalam perjalannya. Sampai akhirnya dia sampai di rintangannya yang terakhir dia berada ditempat yang sangat indah dan menawan. Tempat yang banyak dikatakan sebagai surga. Tadi disini dia malah dihadapka dengan kakeknya untuk bertarung Ayam. Dan kalau dia kalah, dia akan musnah. Dalam pertarungan itu, dia memang hampir kalah, tapi akhirnya Ayam jago miliknya mampu mengalahkan lawannya. Dia sangat bersyukur sekali karna dia tidak jadi mati. Tapi semua penonton yang tidak terima pun menyerbunya dan ayamnya, dia hanya bisa lari sebisanya. Tapi diapun terkepung dengan oran yang sebegitu sangat banyaknya. Dan untungnya ada tangan-tangan penyelamat. diapun terbangun dengan jantung yang berdegup kencang karna ketakutan. Dan saat itu, upacara yang tadi digelarpun telahh usai. Pemuda itupun tetap belum sembuh total. Meski sedikit membaik. Ibunya pun tersenyum lega melihat putranya sadar. Dan disitu juga ada Ifing, gadis manis yang selalu membuat aku tenang.
            Keesokan harinya, Paman lagi-lagi membuat upacara untuk mencari tahu apa penyebab dari penyakitnya itu. Awalnya Paman tidak dapat mengartikan gambaran gambaran yang ada. Tapi pada akhirnya dia dapat menemukan kuncinya, dan mengadakan Upaca pencarian roh yang hilang. Orang disini memang selalu mengdakan upacara perdukungan seperti itu. Tapi paman malah kedatangan mimpi yang aneh. Roh yang merasa terlupakan karna tak pernah diberi sesajian itu datang dan memarahinya, Paman pun merasa sangat takut dan beranggapan bahwa keganjilan yang akhir-akhir ini terjadi di lamin itu karna mereka sudah tidak pernah memberi sesajian kepada Roh  tersebut. Akhirnya upacara pun dilaksanakan dengan berbagai macam sesajian.
            Dilamin mereka saat itu sedang kedatangan orang asing yang meneliti fosil disana. Tapi mereka menolak untuk itu. Karna mereka fikir itu adalah rangka-rangka Roh-roh yang mereka sembah-sembah. Dan Smith pun tidak percaya dengan itu, karna dia berfikir bahwa Tuhan itu bukan Roh seperti itu. Tapi paman terus saja bercerita ngelantur agar orang-orang asing itu percaya dengan Roh sebagai Tuhan mereka. Mereka juga memberikan gambaran dan pertunjukan untuk lebih meyakinkan. Smith member si Aku beberapa tablet yang sedikit membuat aku agak baikan.
            Selain upacara adat, dalam cerita ini juga membahasa soal percintaan. Percintaan yang sering kali kandas karna maut yang memisahkan. Saat ini, ‘Aku’ sedang dilanda cinta dengan seorang wanita yang hanya berbeba satu tahun dengannya, Waning. Mereka saling mengikat janji untuk akan hidup bersama sepulangya si Aku dari perjalanannya yang panjang bersama kawan-kawannya semua. Tapi sepulangnya pemuda itu setelah kurang lebih 6bulan meninggalkan Waning, gadis itu malah sudah tak ada lagi. Nyawanya telah direnggut oleh Buaya yang memakannya. Upacara kematian Waning pun diadakan dengan jangka waktu yang lama dan meriah.
            Ifing, adik Waning yang berbeda usia 2tahun dengannya ini selalu mendekati dan memberikan perhatian kusus dengan si Aku. Bukan bermaksud menghianati sang kakak, tapi karna Ifing memang menyukai si Aku sejak dulu. Tapi pemuda itu sama sekali tidak mengerti maksud Ifing. Dia lebih tertarik dengan seorang gadis yang ditemuinya di Upacara. Gadis itu memang sangat cantik dan keibuan namanya Renta. Gadis itu memang menyukai si Aku, dan begitu juga sebaliknya. Tapi tak lama kemudian terdengar kabar bahwa Renta telah menikah denga orang Asing dan ikut ke Negaranya. Pada saat itukesulitan sedang melanda kampung, selain karna produksi padi menurun, banyak gadis yang menjadi korban orang-orang asing. Dengan wajah yang tampan, mereka dengan mudah mendapatkan gadis-gadis dilamin itu. Tapi para orang-orang asing itu tidak bertanggung jawab atas istri dan anak yang mereka punya. Mereka malah pergi meninggalkan anak istrinya pulang ke Negaranya. Itu sangat merendahkan masyarakat disitu.
            Warga kampung pun lagi-lagi mengadakan upacara yang memang selalu diadakan setiap tahunnya. Upacar ini dipercayai dapat menghilangkan nasib buruk kampung itu. Pada saat upacara sedang berlangsung, si Aku bertemu dengan gadis manis yang bernama Rie. Berawal dari senyum senyuman, sampai perkenalan yang mereka jalani. Ternyata, mereka juga saling menyukai. Kedua orang tua mereka juga sudah merestui hubungan mereka. Dua sejoli yang sedang dilanda cinta ini pun berencana untuk menikah dan hidup bersama selamanya. Mereka juga membuat rencana untuk memperbaiki kampung yang tengah dilanda kesusahan akan hasil panen, dengan menyatukan ide-ide yang mereka miliki. Semuanya sudah terfikirkan, tinggal pelaksanaanya saja. Pada saat Aku sedang sendirian, tiba-tiba Rie datang menghampiri. Terlihat dengan jelas wajahnya yang pucat pasi. Dan bibirnya juga terasa sangat dingin saat kedua bibir mereka saling bersentuhan. Ternyata, Rie telah mati karna jatuh dari Air terjun bersam dengan tem-temannya, hanya saja gadis itu tidak lecet atau pun luka sama sekali. Si Aku berfikir bahwa Dewi Air telah mengambilnya. Lagi-lagi Aku merasakan kegagalan dalam cinta untuk kesekian kalinya.
            Saat sedih melanda, yang ada hanya Ifing yang menghibur dan menyemangati pemuda itu. Hanya saja pemuda itu masih belum mengerti bahwa Ifing masih menunggunya. Tapi lambat laun Aku sering memperhatikan Ifing, mulai dari gerak geriknya dan kesemuanya. Ifing dan Aku memang tinggal dalam satu lamin. Mereka juga masih ada hubungan keluarga. Orang tua mereka berdua memang sudah setuju sejak lama kalau mereka disatukan. Hanya saja pada saat itu pemuda tersebut masih ingin bebas. Tapi sekarang dia benar-benar yakin untuk menikah dengan Ifing, dia tidak ingin mala petaka menghampirinya lagi. Tentu saja Ifing meragukannya, dia takut hanya dijadikan pelarian saja bagi si Aku yang memang telah beberapa kali gagal dalam percintaan. Tapi pemuda itu tetap meyakinkan gadis itu, yang berbeda 3tahun darinya.
            Saat pernikahan akan dimulai, perasaan pemuda itu bercampur aduk. Perasaan yag aneh sekali mendatanginya. Dia sedang jengkel dengan orang orang asing yang terus berdatangan dan merampas semua kekayaan dan daya alam mereka. Dia khawatir dengan keturunannya nanti kalau semuanya telah hilang dirampas orang-orang yang tak bertanggung jawab. Tapi fikirannya terus ditenangkan oleh wanita yang dipanggilnya kakak itu. Aku memang anak laki-laki satu satunya. Saat upacara pernikahan akan segera dimulai Aku sangat merasa gugup, apalagi Ifing terus bertanya kesetiaan dan kesungguhan pemuda itu. Dan Ifing juga sedang dilanda rasa takut karna ada yang mengatakan bahwa dia akan mati diusianya yang muda. Tapi si Aku terus meyakinkan bahwa mereka bukan Tuhan yang  tahu tentang kematian.
            Akhirnya Upacara pernikah mereka pun dimulai. Upacara ini diadakan dengan besar-besaran. Sangat banyak jamuan yang disediakan. Musik serta tarian-tarian tidak henti-hentinya dipersembahkan untuk para tamu undangan. Sebenarnya pemuda itu bosan dengan semua upacara yang selalu dilakukan kampungnya. Mungkin dia sudah berfikir tentang kehidupan dan Tuhan yang sesungguhnya. Tapi ini adalah hari bahagianya, tak mungkin dia harus bersedih saat ini. Senyum pun selalu dilemparkannya. Pada saat kedua mempelai telah dikamar, mereka merasakan kebahagiaan yang sebenarnya, tak ada lagi keraguan dalam diri masing-masing. Tuhan memang menciptakan Ifing untuk menjadi pasangan hidup pemuda tersebut. Dan mereka pun akan selalu bersama selamanya.  Diluar masih terdengar suara musik yang tak henti-henti. Dikamar, mereka memutar radio yang sempat diberikan oleh Smith sewaktu dia berkunjung kesitu. Dari radio tersebut mereka mendengarkan Lagu Indonesia Raya. Dan sepotong kalimat ‘Tuhan tidak akan mengubah keadaan suatu bangsa kalau bukan bangsa itu sendiri yang mengubahnya’ mungkin dengan itu, mereka bisa sadar dengan peradaban dan soal kepercayaan tehadap Tuhan.

Keunggulan:
Buku memiliki cerita ceritanya sangat menarik. Disertai dengan petualangan-petualanga yang menarik perhatian dan seru. Jalan ceritanya juga sangat membuat pembaca penasaran akan kelanjutan ceritanya. Dengan kisah cinta yang mendebarkan dan penuh dengan simpaty.
Kelemahan:
Judul buku ini kurang menarik, gambar sampulnya juga sangat tidak menarik untuk membacanya. Dari segi kata-kata yang digunakan, banyak sekalli kata-kata yang bukan bahasa Indonesia dan mungkin adalah bahasa Suku mereka. Banyak juga istilah-istilah yang asing. Sehingga, pembacanya tidak dapat dengan semena-mena mencerna apa yang dimaksudkan dari cerita tersebut. Jalan ceritanya yang sering lomcat-loncat juga membuat kesulitan dalam memahami apa isi sesungguhnya cerita ini kalau tidak dibaca sampai habis secara rinci.



Kesimpulan:
            Masih banyak masyarakan yang mempercayai Roh-roh sebagai Tuhan mereka. Dan segala sesuatunya selalu berkaitan dengan upacar-upacara dan sesajian. Disitu, menyembuhkan orang sakit pun masih dengan bantuan Roh-roh, walaupun hanya sakit  yang tidak parah sama sekali. Sebenarnya kepercayaan ini sudah lama semenjak kakek nenenk moyang mereka. Yang memang sejak dulu bersatu dengan arwah dan roh yang dianggap suci dan sakral. Percintaan yang ada didalamnya pun tidak terlepas dari kepercayaan akan Roh-roh suci. Percintaan yang selalu kandas karna adanya maut yang memisahkan, akhirnya bahagia juga pada akhir ceritanya.

Oke, buat para readers jangan lupa yah leave comment ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar