You are what you think. Do the best with your power. belive that God always in your side. Just pray, and God belong bless you. Just be strong and be sure, yes you can ^^
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 22 November 2012

Teori Tata Surya


Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri dari; Matahari, 8 planet, kurang lebih 165 satelt dan benda langit lainnya. Semua objek yang ada ditata surya terikat oleh matahari, karena matahari yang memiliki grafitasi yang paling kuat diantara benda langit lainnya. Meskipun awalnya banyak anggapan tentang Antroposentris ataupun Geosentris yang mengatakan bahwa manusia ataupun bumi adalah pusat dari segalanya pernah ada. Namun, coppernicus menegaskan kembali bahwa yang benar adalah Heliosentris yaitu matahari adalah pusat segalanya.  Terjadinya tata surya menurut para ahli dunia juga bermacam-macam. Diantaranya adalah Teori Nebulae, Hipotesa Planetesimal, Hipotesa pasang-surut dan teori awan debu (oleh G.F Kuiper)



Teori Nebulae  

Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant dari Jerman dan Pierresimon de laplace dari Prancis.
Teori ini mengatakan bahwa seluruh benda yang ada ditata surya berasal dari gumpalan kabut yang melayang-layang di Antariksa, sehingga terjadi penggabungan kabut-kabut tersebut. Pengumpulan kabut-kabut ini akan membentuk suatu tenaga akibat suatu reaksi. Termonuklir yang terjadi dan energi inilah yang dipakai untuk berputar. Pada bagian tengah pusaran ini akan terjadi penggumpalan (pemadatan) gas menjadi sebuah bola gas besar. Bola gas ini akan terus-menerus berputar yang menyebabkan kutub-kutubnya memepat dan pada bagian ekuatornya akan melebar. Sebagian gas akan menjauh dari gumpalan inti dan menjadi gelang-gelang. Gelang-gelang tersebut akan menjadi gumpalan padat yang merupakan cikal-bakal terjadinya planet. Setelah itu, terjadi proses yang sama untuk terbentuknya satelit-satelit. Pada bagian intinya lah yang menjadi Matahari sebagai sumber energi diseluruh tata surya.
Namun, pada akhir abad ke20, teori nebulae ini mulai diragukan kebenarannya. Karena, tidak mungkin sebuah gas mengeras sampai seperti kerasnya Bumi/Mars dan planet-planet lainnya.



Teori Planetesimal

Teori ini dikemukakan oleh dua orang ahli dari Amerika; Thomas C. Chamberlin (seorang ahli Geografi) dan Forest R. Moulton  (seorang ahli Astronomi). Dalam teori ini diungkapkan bahwa matahari adalah suatu bintang yang sudah ada. Pada suatu ketika, ada suatu bintang yang berpapasan melintas didekat matahari kita. Pada saat sangat dekat, matahi dan bintang tersebut mengalami tarik-menarik. Hal ini mengakibatkan sebagian dari massa matahari terlepas dan berhamburan di Antariksa. Dan bagian-bagian massa matahari inilah yang menjadi calon-calon planet dan benda langit lainnya.


Teori Pasang-Surut/ Bintang Kembar 

Teori ini dikemukakan oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys dari Inggris. Teori Pasang-surut atau yang lebih dikenal dengan teori bintang kembar ini memang sama dengan teori Planetesimal. Hanya saja perbedaannya, pada saat terjadinya proses tarik-menarik antara matahari dan bintang, partikel-partikel kecil dari matahari terikut bersama bintang dan membentuk cerutu (bagian pinggirnya tipis dan bagian tegahnya mengembang. kemudian, bintang yang terus berjalan menjauh dari matahari tersebut membuat partikel-partikel tadi terputus dan membentuk gumpalan-gumpalan gas disekitar matahari. Gumpalan-gumpalan itulah yang membentuk planet-planet.



Teori Awan Debu 

Teori awan debu ini dekemukakan oleh G.F Kuiper-1950. Teori ini sama dengan teori Nebula yang sudah dibahas sebelumnya. Tapi kalau yang ini beda pengemuka.
isinya:
  1. Matahari dan semua planetnya terbentuk dari satu buah kabut yang merupakan kumpulan kabut-kabut kosmis yang melayang-layang diangkasa, kemudian menyatu, menggumpal, dan memadat. 
  2. Dalam gumpalan-gumpalan tersebut, didalamnya terbentuk sebuah penyatuan energi dan reaksi termonuklir yang akhirnya menjadi tenaga untuk bergerak. 
  3. gerakan tersebut seakan-akan mengelilingi satu sumber (gerakan rasional) Pada akhinya, bagian tengah makin pepat, dan terjadi konsentrasi kabut dibagian lain. Konsentrasi gas yang memusat dibagian tengahnya menjadi bintang (matahari). Konsentrasi-konsentrasi gas yang lain menjadi calon planet yang masih berbentuk gumpalan gas.
  4. Matahari pada akhirnya bersinar dengan api nuklirnya sehingga menghilangkan gan dan menyelubung protoplanet-protoplanet itu.
  5. Selanjutnya, lahirlah planet-planet ditata surya. 

 saya rasa cukup sekian dari saya.. dont forget for leave a message yah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar